Ustadz, mohon dikirimkan beritahu saya jenis-jenis sifat munafiq dan do’a agar kita terhindar dari sifat tersebut. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum.
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Ririn yang dimuliakan Allah swt
Nifaq (kemunafikan) lebih berbahaya daripada kekafiran dikarenakan
nifaq adalah menampakkan keislaman namun menyembunyikan kekufuran,
sebagaimana dikatakan Ibnu Manzhur bahwa nifaq adalah salah satu nama
syar’i yang ditetapkan oleh syara’ yang makna istilah (terminologinya)
belumlah dikenal sebelum islam, maknanya adalah menyembunyikan
kekufurannya dan menampakkan keislamannya.
Oleh karena itu Allah swt mengancam para pelakunya akan dilemparkan ke dasar neraka, sebagaimana firman Allah swt :
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan
mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (QS. An Nisaa : 145)
Adapun macam-macam nifaq adalah :
Ibnu Rajab mengatakan bahwa nifaq didalam syara terbagi menjadi dua :
1. Nifaq Akbar (terbesar), yaitu : seorang yang menampakkan keimanan
kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
akhir sementara dirinya menyembunyikan apa-apa yang dapat membatalkan
sebagian atau seluruh perkara diatas. Inilah kemunafikan yang ada yang
ada pada masa Rasulullah saw lalu Al Qur’an turun mengecam para
pelakunya bahkan mengkufurkan mereka dan menginformasikan bahwa mereka
kelak ditempatkan di dasar dari neraka.
2. Nifaq Asghor (terkecil) atau nifaq amali yaitu seorang yang
menampakkan keshalehan secara terang-terangan sementara dia
menyembunyikan hal-hal yang bertentangan dengannya.
Sesungguhnya setiap yang disebutkan didalam al Qur’an berupa ancaman
bagi orang-orang kafir juga termasuk didalamnya para pelaku nifaq akbar
karena kekufuran mereka adalah i’tiqodiy haqiqiy, tidak sedikit pun
keimanan menyertainya karena (al Qur’an) menggandengkan kekufuran dengan
kemunafikan dalam hal ancaman. Dan yang dimaksud dengan orang-orang
kafir adalah orang yang menampakkan kekufuran mereka secara
terang-terangan sedangkan orang-orang munafik adalah orang-orang kafir
secara batin.
Orang-orang munafik amali—yaitu orang-orang yang bukan munafik
i’tiqodiy—tidaklah termasuk didalam ancaman yang ditujukan kepada
orang-orang kafir, mereka (orang-orang munafik amali) adalah para pelaku
maksiat umat ini. Nifaq semacam ini adalah terhadap orang-orang yang
terhinggapi dengan ciri-ciri kemunafikan. (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz
LXIV hal 1)
Hendaklah setiap muslim menghindari berbagai ciri-ciri nifaq amali
seperti : bohong jika berbicara, ingkar janji, berkhianat terhadap
amanah yang dititipkan kepadanya kemudian janganlah membiarkan apalagi
membiasakan perbuatan-perbuatan semacam itu karena dapat menuntunnya
kepada nifaq akbar (i’tiqodi).
Selain itu hendaklah setiap muslim senantiasa berdoa kepada Allah swt
agar dijauhkan dari sifat nifaq ini, sebagaimana diriwayatkan dari Ummi
Ma’bad berkata,”Aku mendengar Nabi saw berdoa dengan doa ini :
اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنَ
النِّفَاقِ ، وَعَمَلِي مِنَ الرِّيَاءِ ، وَلِسَانِي مِنَ الْكَذِبِ ،
وَعَيْنِي مِنَ الْخِيَانَةِ ، فَإِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الأَعْيُنِ
وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ ” .
“Wahai Allah bersihkanlah hatiku dari nifaq, (bersihkanlah) amalku
dari riya, (bersihkanlah) lisanku dari dusta, (bersihkanlah) mataku dari
pengkhianatan. Sesungguhnya Engkau mengetahui pandangan mata yang
khianat dan apa yang disembunyikan didalam dada.” (HR. Hakim (2/227), al
Khotib (5/267), ad Dailamiy (1/478 No. 1953). Hadits ini juga
dikeluarkan oleh ar Rafi’I (2/301). Al Munawiy (2/143) mengatakan bahwa
al Iraqiy mengatakan bahwa sanadnya lemah)
Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo Lc