Beginilah kalau kaidah seni untuk seni atau seni bebas nilai
diterapkan, akhirnya menyinggung rasa keberagamaan orangpun tidak
menjadi masalah bagi para seniman penganut kaidah seperti itu.
Salah satu pameran seni kontemporer terbesar di dunia yang baru-baru
ini diresmikan di ibukota Spanyol Madrid, harus menuai kecaman dari umat
Islam atas salah satu karya seni yang dianggap melecehkan umat Islam.
Dalam salah satu karya seni yang ditampilkan di pameran tersebut,
menampilkan sebuah patung yang menggambarkan seorang muslim yang sedang
bersujud yang dicirikan sebagai seorang ulama, di diatas punggungnya
bersimpuh seorang pendeta kristen yang sedang berdoa, dan di atas bahu
pendeta itu berdiri seorang rabbi yahudi yang sedang membaca kitab suci
Yahudi.
Seni kontemporer yang berupa patung ini, juga menuai kecaman dari
komunitas Yahudi dan kedutaan Israel di Madrid, karena tepat disebelah
patung terdapat sebuah karya seni lain berupa tempat lilin yang menjadi
salah satu lambang atau simbol keimanan bagi agama Yahudi yang
dibawahnya terdapat senapan mesin, dan hal ini dianggap sebagai
pelecehan terhadap agama Yahudi dan negara Israel.
Karya seni kontroversial ini dibuat oleh seorang seniman Spanyol
bernama Eugenio Mirno, ia menampilkan karya seninya tersebut dalam
sebuah pameran karya seni kontemporer internasional ke 29 yang disebut
sebagai "ARCO".
Sementara itu, Mirno sendiri menolak dianggap telah melecehkan
agama-agama, sebagai seniman dalam karya seninya tersebut ia ingin
menggambarkan ketiga agama besar yang eksis di dunia yang sama-sama
berusaha mencapai Tuhan, katanya kepada media.
Patung tersebut oleh penyelenggara pameran dijual seharga 50 ribu euro.
Komunitas muslim di Madrid telah menyatakan keberatan mereka atas
keberadaan patung itu, setelah mereka melihat foto-foto yang menampilkan
patung tersebut.